Resep Garang Asem Tanpa Dibungkus Daun Pisang, Mau Tahu Cara Membuatnya

Garang asem bagi sebagian orang sudah sangat familiar. Terlebih yang sering melewati Kota Kudus. Masyarakat Kota Kretek ini sudah terbiasa mengonsumsi garang asem untuk menu keseharian. Bahkan makanan berbungkus daun pisang ini sangat mudah ditemukan di Kota Djarum itu.

Asal Usul Garang Asem

Aslinya, garang asem berasal dari Grobogan lho. Namun, garang asem sudah menjadi makanan favorit di beberapa daerah di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Pati, Kudus, Demak, Pekalongan, Magelang, Surakarta. Bahkan Kota Yogyakarta tak luput dari penyebaran garang asem ini.

Nama Garang Asem

Soal nama memang tidak terlepas dari dua rasa yang bisa dinikmati dari makanan khas Jawa Tengah ini, yaitu garang dan asem. Maksud garang adalah pedas dan asem merupakan paduan rasa manis segar. Garang juga merupakan salah satu nama desa di Kabupaten Kudus.

Ciri Khas Garang Asem

Rasa garang asem sangat khas, yaitu rasa asem dan pedas yang bercampur. Hal ini menjadi ciri khas dari makanan ini. Daun pisang pembungkus garang asem juga menjadi ikon dari makanan ini. Meskipun di Pekalongan, garang asem disajikan di atas piring, bukan memakai daun pisang.

Fakta Unik Garang Asem

  • Hanya Makanan untuk Orang Mampu
  • fakta unik garang asem
    gambar dari pixabay

Ternyata garang asem itu dulu termasuk makanan yang hanya bisa dimakan oleh orang yang mampu atau punya uang. Ya, secara makanan ini memang menggunakan daging ayam atau jeroan ayam sebagai bahan bakunya.

Selain itu, makanan ini juga menggunakan bumbu komplit. Jadi, kebayang kan bujet yang dikeluarkan untuk sepiring garang asem.

  • Makanan Paling Mahal di Menu

Kalau pernah ke Kota Kudus, akan tahu, makanan garang asem memang paling mahal di antara menu yang ada. Ini ada di salah satu rumah makan yang khusus menjual garang asem sebagai makanan utamanya.

Saranku, sebelum membeli atau pesan garang asem, baiknya menanyakan harganya. Biar Sobat tidak malu ketika kekurangan uang untuk membayarnya. Satu porsi garang asem bisa dimakan berdua lho. Namun, kalau mau menikmati rasa pedas dan asem sekaligus dengan puas, ya pesan satu untuk sendiri.

  • Proses Memasak Lumayan sulit

Proses memasak garang asem memang memakan waktu yang lumayan lama. Minimal 2 jam. Karena ada dua proses memasak. Mulai dari memasak daging ½ matang, memasak garang asem hingga mendidih, dan mengukus dengan daun pisang.

Sebetulnya tidak dibungkus dengan daun pisang, tidak apa-apa. Namun, aroma daun pisang membuat rasa garang asem menjadi lebih enak.

  • Obat Kangen Rindu Kampung Halaman

Ini versiku sih. Bagiku memasak garang asem itu mengingatkanku akan kampung halaman. Dulu, budeku Allahu yarham pernah mengajariku makanan ini. Selain itu, makanan ini juga obat kangen rumah.

Kebetulan suami berasal dari Kudus sehingga kami memiliki rasa kangen yang sama. So, kalau kangen itu tak tertahankan, ya kami membuat garang asem. Hanya kali ini aku tidak membungkusnya dengan daun pisang. Maklum lagi di rantau. Daun pisang harus beli.

 

Resep Garang Asem Tanpa Dibungkus Daun Pisang

Bahan

1/4 ekor ayam dipotong kecil-kecil (karena kami baru berdua, untuk keluarga besar bisa menyesuaikan)

2 buah cabai rawit hijau biarkan utuh

2 buah cabai rawit merah biarkan utuh

3 buah belimbing sayur (wuluh) potong bulat 1 cm atau menurut selera. Kalau aku kupotong sesukaku.

2 buah tomat hijau (bisa dilebihkan, tergantung selera) potong-potong

Garam secukupnya

Gula merah secukupnya

Santan 300 ml dari ¼ kelapa

1 buah serai dipotong-potong

2 lembar daun salam

2 cm lengkuas dimemarkan

2 butir bawang merah diiris tipis-tipis

2 siung bawang putih diiris tipis-tipis

 

Bumbu yang dihaluskan

3 butir bawang merah

3 siung bawang putih

2 butir kemiri sangrai

2 cm jahe

 

Cara Membuat Garang Asem

  1. Campur ayam, bumbu halus, garam, dan gula merah. Aduk. Masak dengan api sedang.
  2. Masukkan semua bahan dan santan. Sebaiknya pisahkan santan kental dulu. Aduk semua bahan dan usahakan santan tidak pecah. Setelah mendidih, masukkan santan kental. Aduk rata. Tunggu mendidih dan cicipi dulu kuah garang asem. Bila masih hambar, tambahkan garam (sesuai dengan selera, ya). Matikan api.
  3. Tinggal disantap dengan nasi, tempe goreng, dan perkedel. Makan dengan

Catatan

belimbing wuluh pelengkap garang asem
gambar dari pixabay

Garang asem akan terasa enak kalau menggunakan belimbing sayur (wuluh). Jadi, pastikan di pasar menemukan belimbing sayur dulu sebelum mengeksekusi garang asem. Soalnya hasil akhir akan berbeda kalau tanpa belimbing wuluh.

Sobat harus bersyukur kalau di rumah ada belimbing sayur atau tetangga ada yang memiliki pohonnya. Kalau di desa mungkin gampang mendapatkannya, sedangkan di kota seperti aku, harus cek dulu di pasar.

Pas di pasar dekat rumah tidak ada, aku pilih mencari di perumahan sebelah. Kebetulan pohon belimbing sayur ini tegak berdiri di fasilitas umum. Jadi, setiap saat bisa dipetik. Lumayan irit. Sayangnya, tidak semua bisa memanfaatkan belimbing wuluh, padahal untuk jenis makanan tertentu, belimbing wuluh bikin nendang.

“Artikel ini dibuat untuk memenuhi tantangan Pasukan Blogger Joeragan Artikel bulan (Mei) 2021, tema “Resep Masakan”.

8 pemikiran pada “Resep Garang Asem Tanpa Dibungkus Daun Pisang, Mau Tahu Cara Membuatnya”

  1. Beberapa kali bikin garang asem engga seenak kalo beli. Hiks…
    Mungkin salah resep, atau aku ngarang-ngarang aja sih.
    Boleh dicoba ah resepnya. Makasih resepnya…
    Di rumah ada pohon belimbing wuluh, tapi nunggu berbuah dulu kayaknya…hehe…

    Balas
    • awalnya enak beli mbak. Soalnya di Kudus memang ada yang khusus menjual garang asem. Terakhir beli di sana, kok rasanya beda. Jadi, sekarang lebih suka bikin. Wah enak tuh ada belimbing wuluh bisa dipakai masak macam-macam. Kekuatan garang asem itu di belimbing wuluhnya. bikin lidah bergoyang karena asem.

      Balas
  2. Ternyata ini jenis garang asam yang beda dengan yang pernah aku makan.. Waktu di Jakarta, makan di restoran menu garang asam itu seperti sup daging kuah bening tanpa santan.

    Balas

Tinggalkan komentar